Thursday, June 4, 2009

Aboh~

BismiLlah ar-Rahmaan ar-Raheem...


Aboh~


Rindu tarbiyyah aboh...

Rindu yang amat.

Rindu...





~anak aboh~; Aboh pesan,"Rindu Allah!"

Friday, May 29, 2009

DIAM.



Ada kala hati ini meracau tak tentu. Bimbang atas apa yang dilihat, didengar, dirasakan. Takutakan apa yang akan terjadi. Malas berpikir tentang masa esok, atau masa lalu. Seperti kosong tak berisi, hampa terasa, sesak dalam perasaan. Berteriak menjerit dalam hati. Sungguh sangat menyakitkan, membingungkan, meragukan, dan sangat sepi.

Kekacauan itu dari dalam hati. Semua itu bukan dari akal, fisik, atau perasaan. Semua itu berasal dari hati. Tempat bersemayamnya perasaan dasar manusia sejak Adam hingga sekarang. Kekacauan itu wujud dari banyaknya masalah yang muncul dalam keseharian. Sangat rancu dan membuat linglung pemaknaan kehidupan ini.

Menepilah dalam diam. Itulah yang baiknya dilakukan saat kerancuan itu meracuni hati bening ini. Ibarat kata saat hendak berhenti dari macetnya jalanan. Cukup menyingkirlah dari jalan, dan rasakan kedamaian. Tak harus menunggu dan turut dalam emosi-emosi kemacetan. Beristirahatlah menunggu ketenangan.

Menepilah dalam damai. Cukupkan penat sehari-hari. Berikanlah hak pada pikiran, tubuh, dan mental yang selalu digunakan setiap hari. Damaikanlah gelora bimbang dalam hati. Menepilah dalam sepi, karena itu adalah tempat istirahat untuk hati yang letih tentang dunia.

Menepilah untuk semangat baru. Berhenti untuk melanjutkan. Berhenti untuk menempuh semangat dan jalan baru. Itulah arti dari menepi. Mengganti setiap lelah yang telah muncul. Berganti dengan semangat yang membakar hati. Mengobarkan perjuangan.

Menepilah dalam manfaat. Menepi bukan diam, tapi bertapa. Merenungi masa lalu dan merencanakan masa esok. Mengganti penat dengan semangat. Mengganti peluh dengan suluh semangat. Mengganti keluh dengan teduh. Menepilah saat kerancuan itu meracuni hati. Menepilah saat semua seolah meninggalkan hati ini sendiri.

--sumber--

Daripada Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesiapa yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata perkara yang
baik atau diam. Dan sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka
hendaklah ia memuliakan jirannya. Sesiapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian maka hendaklah ia memuliakan tetamunya."

(Muttafaq 'alaih)




~nawanihamra'~
; Sayyidina 'Ali dalam sajaknya~
"Kerana lidahtertarung, meninggalnya pemuda
Tertarung kaki tidak mengapa.
Kerana lidah hilanglah kepala
Luka di kaki sembuh seketika."

((Sembilan puluh persen dari kesejahteraan itu terdapat pada DIAM kecuali waktu zikir kepada Allah))~ pernah dengar kata ini?

--Banyak waktu saya perlu DIAM.

Sunday, May 24, 2009

Laskar Pelangi



BismiLlahirrahmanirrahim…


Kronologi waktu dulu

Kala diri tidak kenal

Erti hidup pada memberi

Membuat gusar makin dasar

Maafkanku wahai Yang Maha Pemberi segala sesuatu.


Kini, hidupkah aku

Dalam erti memberi dan terusan memberi?

Walau sekedar cuma

Ataukah masih cuba menerima segala?


Perlukah

Terus termenung atau merenung

Meratap atau mengharap

Duduk dalam payah

Diri dalam debar

Baring dalam tangis.


Aku tak punya daya

Untuk bercanda dalam bahasa

Untuk tertawa dalam kalam

Yang keluar hanya tipuan semata

Maafkan…

Maafkan…

Maafkan aku.


Senyuman hanya hadir satu saat

Dari ribuan saat-saat yang datang

Sampai bila harus serupa begini?

Aku tewas dengan rasa sendiri

Hati tidak kuat untuk rasa bahagia

Sungguh! Tidak mampu!


Waktu-waktu itu

Kekadang buat rasa gundah

Hadir tiada tenang

Hanya yang setia adalah gelisah

Tapi sampai tika bila?


Sanubari bersandiwara lagi

Mungkin esok masih lagi ada begini

Setia melewati detik yang hadir

Hidup ini teka-teki

Yang pasti bernoktah!

Kesekian kalinya aku

Masih terus mancari…

Masih cuba memberi…



~nawanihamra’~; “Hiduplah untuk membari sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.”~ Laskar Pelangi.

Tuesday, May 19, 2009

Hampir ke situ...!







Aku sadar bukan mudah
Untuk mengejar mimpi indah
Pernah suatu ketika dulu
Ku punya harapan besar
Kini aku tak pasti
Dapatkah ku miliki?

Sudah jauh kita tempuh
Kekalkanlah impian lalu
Mungkin ada hikmat
Yang akan menunggu
Di penghujung jalan
Biar nanti kecewa
Setidak-tidaknya cuba

Jika halangan menduga perjalanan kita
Janganlah kau putus asa
Karena ku ada di sisi setia menemani
Andai semangatmu gugur
Genggamlah tanganku
Kita hampir ke situ

Adakala ku terasa
Ketabahan tak setegar
Tetapi apakan daya
Berhenti separuh jalan
Percayalah padaku
Aku yakin kita mampu

Biar orang kata
Rapuhnya harapan

Bukan mereka tentukan lagi

Kau ada aku dan aku punya kamu

Apa jua akhirnya tetap bersama...!


Sekali mendengar alunan ini,semangat itu hadir. Sebab? Sebab kata-kata ini perlu. Usah peduli pada penyampainya,peduli pada kata-katanya. Perlu lihat dari sudut yang positif. Moga manfaatnya dapat dirasai sama-sama=). Sahabat, kamu ada aku, dan aku punya kamu!


~nawanihamra'~ ; Kita bukanlah pemula rantaian sebuah perjuangan, bukan jua pengakhirnya. Tapi kita adalah penyambung rantai itu! Berusahalah sedaya mampu...moga tali Allah selalu bersama kita,ameen ya Rabb~ya Allah...kuatkan aku!

Thursday, May 14, 2009

--Si Bunga dan Si Rama-Rama--




Seorang pemuda berdoa kepada Allah agar diberikan BUNGA dan RAMA - RAMA...

Namun, Allah memberikannya KAKTUS dan ULAT...
Pemuda ini sedih, dan tak faham mengapa pemberiannya berbeza daripada permintaannya.

Kemudian...ia berfikir, Allah mempunyai terlalu ramai umat untuk diuruskan.
Dan dia memutuskan untuk tidak mempersoalkannya.
Selepas satu tempoh,pemuda ini memikirkan semula permohonan doanya yg telah lama dilupakan...

Tiba suatu saat, pemuda ini amat terperanjat pabila melihatkan pokok KAKTUS yg hodoh dan berduri itu tumbuh dengan BUNGA yg cantik!
Dan daripada ULAT yg terselindung telah bertukar menjadi RAMA - RAMA yang sangat cantik!

Allah sentiasa melakukan semua perkara dengan betul.
Cara Allah adalah cara terbaik walaupun kelihatan semuanya salah.
Jika kita memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah, percayalah...
Pastinya Allah selau saja mengurniakan apa yang dipinta di ketika yang paling sesuai & terbaik.
Apa yg kita pinta, tidak semestinya apa yg kita perlukan...
Dan Allah tidak akan gagal memenuhi pemintaan, teruskn berdoa tanpa ragu dan mengeluh!
Duri hari ini adalah bunga hari esok...

Allah gives the very best to those who leaves the choices up to him.

Saturday, May 9, 2009

~delusiBonda~



Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani.


Kau sentuh cahaya dengan jemari mu
Dibalik tabir mimpi di raungan merindu
Mengimbas figura di kesumba senja
Tak siapa mendengar ratap hati bonda
Di hadap ranumnya kasih yang manis bermadu
Mengapa kau hanya mengunyah pahit hempedu

Ummi engkau berdelusi
Impian ilusi
Mimpi jadi ngeri mengusik dinihari
Ummi engkau kehampaan
Dambaan igauan janji hanya mainan
Gurauan di bibir kau kutip jadi sandaran

Keperitan itu teman mu yang sejati
Di hujungnya bahgia menanti
Bersama harapan dan pengorbanan diri
Terus berbakti

Resahmu sembunyi dalam riuh ketawa
Sebak dada tidak ketara
Tenangnya wajah tabah kau hadapi
Kerana kau yakin Tuhan lebih mengasihi

Ummi...


Kala ini
, bait-bait alunan indah dari suara NICE ini selalu saja menyentuh gegendang telinga ana. Mesejnya terlalu mendalam, sampai. Entah sejak bila dan dari mana ana dengar,tak ingat dah. Yang pasti,berpuluh kali dengar belum puas, melankoli benar. Purnama Mei ini,sana sini anak-anak bonda menyampaikan sesuatu buat bonda mengikut medium memasing.Ana senyum dan haru tengok cara dan gaya mereka tunjukkan kasih-sayang buat bonda.SubhanaLlah, moga Allah rahmati kalian dan ibu kalian.Ameen~

---Seminggu ini suara bonda tak sampai ke telinga lagi. Rindu sungguh! Tapi semalam tidur ana indah walaupun imtihan mengganggu. Sebab Allah ta3ala bagi peluang sampaikan sesuatu buat bonda=). Walau sekadar picisan kata dan dendangan "Belaian Ibu" dari skrin melalui adik,sekedarnya bonda dengar. Yang pasti,bonda dengar dengan hati. Adik beri ikon senyum,menyentuh hati katanya. Hati nampak bonda senyum. Hati rasa bahagia,hari rasa indah yang amat. Terima kasih Allah. Terima kasih bonda~


Perutusan ini bukan dari angah sorang. Juga dari Along,Ayiem,Kak Teh,Ikhwan,Mimi,Abang,Kak Chik,Dik Na juga dari Syifa' Mardhiyah. Dari semua anak-anak mak~
"Kalaulah angah terdaya perincikan tiap kasih dan cinta mak..."
"Kalaulah angah mampu senaraikan tiap pengorbanan mak..."

Sebersit senyum ummi, seribu satu pengamatan
Setitis airmata ibu, sedanau dukalara umat
Sesaat tawa bonda, hilang lelah serindu lewati...

Karena ummi, bumi keindahan menjaga langitnya
Karena ibu, harum subuh memberkas beningnya
Karena bonda, setiap kata menemu maknanya...



p/s: Hari-hari adalah hari ibu.Salam hormat hari bonda buat bonda-bonda~

Saturday, May 2, 2009

perlukah...?

In The Name of Allah The Most Gracious, The Most Merciful.


Kata dia, "Kawan ketawa di mana-mana, kawan menangis satu dalam seribu."

Kata kamu, "Teman macam belon, sekali lepas kamu tak akan dapat lagi yang sama seperti dia."

Kata saya, "Sahabat macam udara yang diperlukan, selalu ada tanpa kita sedari."


Erm...semalam sahabat saya tegur saya di kotak ruangan YM. Lama betul tak menyapa. Isi sembangan jelas tak macam dulu. Hambar. Tawar. Kadang-kadang termasin. Saya cuba letak gula, harapnya manis. Tapi sahabat saya tambah air...tawar lagi. Saya fikir saya tak perlu tambah apa-apa. Merasakan dia selesa,baru saya rasa selesa. Akhirnya kami rasa manis dengan sendiri.

Sahabat saya kata lagi, "Once when he lost from my life,then i'll come to you". Perlukah? Saya tak dapat fikir lagi. Saya senyum? Ya, saya senyum! Saya doakan dia sentiasa diiringi rahmat Allah dalam hidup,ameen.


...perlukah?...


~Musim ini akan meninggalkan kita. Menghitung rindu, mengutip kenangan. Walau di bumi mana dirimu ada...Kerana destinasi kita berbeza, ingatlah satu perkara...PERSAHABATAN itu SELAMANYA! Maut bukan juga noktah,kerana aku ada doa buat kamu.Kamu ada doa untuk aku.~


Handphone saya berbunyi nada mesej...
***
"SAHABAT...Andainya aku jatuh tersungkur di medan perjuangan ini,pimpinlah daku... Andai daku lalai di bawa arus dunia, tariklah daku ke jalan yang benar... Andainya daku lemah semangat dalam medan ini,tiupkanlah roh semangat ke dalam diriku... Semoga daku sentiasa bersamamu wahai SAHABAT untuk mendapat syahid di syurga ALLAH kelak...".
Mesej ini untuk setahun yang lalu.Tahun ini? Tahun-tahun seterusnya? Sudah tidak perlukah?...-tidak mengapa-


Tapi saya tetap nak hantar ini buat kamu~
Sahabatku,

Jika hari ini aku terlalu gembira,
Sedarkanlah aku dengan amaran-amaran Allah.
Jikaku bersedih tanpa bicara,
Pujuklah aku dengan tarbiah Pencipta.
Jikaku lemah tak berdaya,
Ingatkanlah aku dengan kehebatan syurga.
Jika antara kita ada tembok yang memisahkan,
Ajaklah aku meleraikan segera.
Jika pernah hatimu terluka,
Luahkanlah agar daku berubah. dan...
Jika esok kulena tanpa terjaga,
Iringkanlah lenaku dengan kalungan doa.

Mesej ini bukan untuk saat ini sahaja. Tapi untuk tiap-tiap saat yang saya ada!