
BismiLlahirrahmanirrahim…
Kronologi waktu dulu
Kala diri tidak kenal
Erti hidup pada memberi
Membuat gusar makin dasar
Maafkanku wahai Yang Maha Pemberi segala sesuatu.
Kini, hidupkah aku
Dalam erti memberi dan terusan memberi?
Walau sekedar cuma
Ataukah masih
Perlukah
Terus termenung atau merenung
Meratap atau mengharap
Duduk dalam payah
Diri dalam debar
Baring dalam tangis.
Aku tak punya daya
Untuk bercanda dalam bahasa
Untuk tertawa dalam kalam
Yang keluar hanya tipuan semata
Maafkan…
Maafkan…
Maafkan aku.
Senyuman hanya hadir satu saat
Dari ribuan saat-saat yang datang
Sampai bila harus serupa begini?
Aku tewas dengan rasa sendiri
Hati tidak kuat untuk rasa bahagia
Sungguh! Tidak mampu!
Waktu-waktu itu
Kekadang buat rasa gundah
Hadir tiada tenang
Hanya yang setia adalah gelisah
Tapi sampai tika bila?
Sanubari bersandiwara lagi
Mungkin esok masih lagi ada begini
Setia melewati detik yang hadir
Hidup ini teka-teki
Yang pasti bernoktah!
Kesekian kalinya aku
Masih terus mancari…
Masih
~nawanihamra’~; “Hiduplah untuk membari sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.”~ Laskar Pelangi.
No comments:
Post a Comment